Dorong Ekonomi di Daerah, Pemerintah Jepang 'Guyur' Stimulus Rp 348 Triliun

Tokyo -Menghadapi perekonomian yang lesu, pemerintah Jepang terus menggelontorkan stimulus. Kali ini, pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe sepakat untuk 'mengguyur' stimulus senilai 3,5 triliun yen (Rp 348 triliun) untuk mendorong ekonomi.

Seperti dikutip dari kantor berita AFP, Minggu (28/12/2014), stimulus ini ditujukan untuk menggerakkan perekonomian di daerah, usaha kecil, dan rumah tangga. Pemerintahan Negeri Matahari Terbit juga akan meningkatkan anggaran untuk pembangunan daerah yang terkena bencana alam.


"Dengan pelaksanaan yang cepat, saya rasa stimulus ini akan meningkatkan konsumsi masyarakat dan mendongrak ekonomi di daerah. Kami akan menggerakkan ekonomi di setiap sudut di negara ini," papar Abe.


Saat ini, Jepang adalah kekuatan ekonomi terbesar ke-3 di dunia setelah beberapa tahun lalu posisinya disalip oleh Tiongkok yang menjadi perekonomian terbesar ke-2. Posisi teratas masih ditempati oleh Amerika Serikat (AS).


Sejak menjabat 2 tahun lalu, Abe telah menerapka kebijakan untuk memperbaiki iklim bisnis, meningkatkan belanja pemerintah, dan sebagainya. Program-program Abe didukung oleh bank sentral Jepang, yang juga terus menggelontorkan stimulus moneter.


Berbagai stimulus dari pemerintah maupun bank sentral Jepang menyebabkan likuiditas yen berlimpah, sehingga mata uang ini cenderung melemah. Hal ini bertujuan untuk mendorong ekspor Jepang.


Ekonomi Jepang memang tengah memasuki masa suram. Pemerintah Jepang merevisi angka pertumbuhan ekonomi kuartal III-2014 dari -1,6% menjadi -1,9%. Artinya, Jepang sudah resmi masuk ke era resesi karena ekonominya terkontraksi selama 2 kuartal berturut-turut.


(hds/hds)