Demikian disampaikan konsultan McKinsey Indonesia Guillaume de Gantes di acara Mandiri Investment Forum 2015 di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (27/1/2015).
"Konsumen Indonesia sangat berbeda dengan Tiongkok atau Amerika. Tiongkok sangat fokus pada diri sendiri, sementara Indonesia sangat loyal kepada merek. Konsumen yang beroritentasi kepada brand 63%," jelas de Gantes.
Dia menjelaskan, tingkat konsumsi masyarakat Indonesia cukup tinggi. Tak heran, jika cara berpikir masyarakat Indonesia berorientasi terhadap kesenangan seperti belanja.
"Karakter konsumen Indonesia selalu berpikir tentang belanja, jalan-jalan," ujarnya.
Selain itu, masyarakat Indonesia juga gemar menggunakan media sosial. "Indonesia merupakan salah satu pengguna media sosial terbesar di dunia," ucap de Gantes.
Dalam kesempatan yang sama, Country Head Google Indonesia Rudy Ramawy menyebutkan, masyarakat Indonesia memang gemar menggunakan internet. Dalam sehari, rata-rata masyarakat Indonesia minimal menghabiskan waktu 3 jam untuk mengakses internet.
"Gadget mengubah tingkah laku dengan cepat. Masyarakat Indonesia 3 jam per hari online. Itu biasanya untuk mencari tempat wisata atau belanja online. Tiga tahun lalu pakai internet pakai laptop, sekarang sudah pakai gadget," tandasnya.
(drk/hds)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
