Pasar Santa Jadi Tempat 'Gaul', Area Parkir Membludak dan Macet

Jakarta -Pasar 'Gaul' Santa di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan jadi contoh pasar yang berhasil bangkit dari 'mati suri' karena nyaris tak berpenghuni selama 7 tahun hingga 2014. Kebangkitan Pasar Santa berdampak luar biasa terhadap perubahan kondisi lingkungan di sekitarnya.

Dampak yang paling terasa yaitu meningkatnya volume kunjungan yang naik signifikan. Meningkatnya jumlah kunjungan membuat jumlah kendaraan mobil dan motor membludak terutama saat akhir pekan.


Kepala Pasar Santa Bambang Sugiarto menjelaskan telah terjadi peningkatan kunjungan menggunakan kendaraan roda empat ke pasar yang terletak di Jalan Cipaku, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini.


"Kapasitas parkiran bisa menampung 200-250 mobil. Awalnya mah sepi, rata-rata nggak sampai 10 mobil, tapi sekarang membludak. Apa lagi kalau minggu mungkin bisa 1.000 mobil," kata Bambang saat berbincang santai bersama detikFinance, Senin (16/2/2015).


Hal ini tentu mempengaruhi kondisi lingkungan di sekitar pasar. Pasalnya, Pasar Santa tidak terletak di jalur utama. lebar jalan pun tergolong minim hanya sekitar 4 meter.


Artinya bila ada sebuah mobil Toyota Kijang Innova dengan lebar 1,7 meter‎, hanya tersisa jalan selebar 2,3 meter yang mengharuskan mobil lain yang saling berpapasan harus bergantian melewati jalan ini.


Peningkatan volume mobil yang melintas di sekitar pasar tentu berdampak pada kian macetnya jalanan di sekitar Pasar Santa. Hal ini dituding sebagai alasan aksi penggusuran pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan‎ di trotoar di sekitar pasar.Next


(dna/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com