Kisah Kopi Luwak RI yang Ada Sejak Zaman Penjajahan Belanda

Jakarta -Kopi luwak adalah kopi asli buatan Indonesia. Kopi ini sudah ada tanah air sejak zaman penjajahan Belanda. Sampai sekarang, kopi luwak adalah yang termahal di dunia.

"Sejarah kopi luwak sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dulu. Kopi memang menjadi barang dagangan penting sejak tahun 1700 sekian," cerita Ketua Asosiasi Kopi Luwak Indonesia Edy Panggabean kepada detikFinance, Sabtu (16/11/2013).


Menurut Edy, saat Belanda menjajah Indonesia, luwak pertama kali ditemukan di Pulau Jawa. Diawali oleh sikap Belanda yang melarang pekerja perkebunan pribumi memetik buah kopi untuk konsumsi pribadi. Akan tetapi, penduduk lokal ingin mencoba minuman kopi yang saat itu cukup terkenal.


Kemudian pekerja perkebunan akhirnya menemukan, ada sejenis musang yang gemar memakan buah kopi. Biji kopi dalam kotoran luwak ini kemudian dipunguti, dicuci, disangrai, ditumbuk, lalu diseduh dengan air panas, maka terciptalah kopi luwak.


"Dulu pekerja perkebunan kopi dilarang untuk minum kopi sampai akhirnya mereka menemukan luwak," imbuhnya.


Kabar mengenai kenikmatan kopi aromatik ini akhirnya tercium oleh warga Belanda pemilik perkebunan. Maka kemudian, kopi ini menjadi kegemaran orang kaya Belanda saat itu. Karena kelangkaan serta proses pembuatannya yang tidak lazim, kopi luwak pun adalah kopi yang mahal sejak zaman kolonial bahkan hingga saat ini.


"Sejarah dunia mencatat itu. Saya berharap pemerintah membuat sebuah regulasi dan mencatatkan kopi luwak sebagai minuman asli asal Indonesia. Jangan sampai nantinya kita kebakaran jenggot dan banyak petani kopi luwak kita yang kehilangan banyak devisa," katanya.


Kopi luwak Indonesia saat ini sedang dijegal isu pelanggaran hak binatang. Namun, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan, isu negatif kopi luwak Indonesia lebih bersifat persaingan dagang. Saat ini kopi luwak Indonesia menjadi brand yang dikenal dan laku di pasaran ekspor. Sehingga hal itu memukul industri kopi selain kopi luwak.


"Di sisi lain kita tidak sulit membayangkan ada persaingan dagang. Kopi luwak itu eksotik dan nilai kompetitifnya sangat tinggi dan harganya mahal sehingga mengangkat nama kopi Indonesia. Jadi ada yang terganggu dan mengeluarkan pernyataan yang tidak perlu," ujar Bayu.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!