Harga Bawang Merah Melonjak 36%, Daerah Ini Bakal Mulai 'Banjir' Bawang

Jakarta -Kementerian Pertanian menegaskan tak akan merekomendasikan impor bawang merah pada periode 2015 meski harga bawang merah melonjak 36% selama Maret. Alasannya karena mulai April, daerah-daerah di luar dan dalam sentra produksi utama bawang merah mulai masuk panen raya.

Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian Yusni Emilia Harahap mengatakan pada pada periode Januari-Maret 2015, pasokan bawang dari sentra produksi memang berkurang seperti dari Brebes, Jawa Tengah.


Hal ini karena musim tanam bawang merah yang bergeser sejalan pergeseran musim tanam padi. Banyak petani bawang merah selama ini juga petani padi yang menanam kedua jenis tanaman tersebut secara bergantian.


"Brebes sebagai barometer bawang memang pasokannya menurun. Berdasarkan laporan dinas kemarin, produksi Maret hanya 15.000 ton, harusnya lebih tinggi dari itu," kata Emilia kepada detikFinance, Senin (23/3/2015).


Berdasarkan data terbaru dari lapangan, beberapa kawasan produksi penghasilan bawang merah bakal mulai terjadi panen pada April.


Ia mencontohkan antara lain di Sumatera Barat ada 4 kabupaten, Jawa Barat antara lain Cirebon, Kuningan, Garut dan Bandung. Lalu ada di Jawa Tengah, Sulawesi Selatan antara lain Enrekang. Untuk di Jawa Timur antara lain Nganjuk, Pemalang, Bojonegoro. Pasokan juga akan datang dari sentra utama yaitu di Jawa Tengah antara lain Brebes, Demak, Temanggung, Kendal, lalu ada juga dari Nusa Tenggara Barat (NTB) antara lain di Bima.


"Pasokan akan banyak dari beberapa kabupaten untuk April bisa surplus 15.000 ton. Bahkan Juni diprediki bisa 30.000 ton. Bawang itu kan bisa disimpan 2-3 bulan, kalau pengeringan bagus," katanya.


Ia mengatakan pasokan bawang pada Maret 2015 mencapai titik terendah karena pasokan dari sentra produksi bawang turun terutama dari Brebes, Jawa Tengah. Namun Brebes bukan satu-satunya sentra bawang merah di indonesia.


"Kalau bawang merah, jangan terbayang hanya Brebes, sekarang ada kemajuan yang mengembirakan, ada Kalsel juga produksi bawang," katanya.


(hen/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com