RI Ingin Punya Kereta Cepat? Tunggu 10 Tahun Lagi

Jakarta -Warga Jakarta dan Bandung mesti bersabar untuk memiliki kereta cepat. Pasalnya, pemerintah memperkirakan kereta api cepat itu baru bisa beroperasi pada 2025.

Ada dua faktor yang membuat pemerintah membuat jangka waktu tersebut. Pertama, pendapatan per kapita masyarakat pada 2025 nanti diperkirakan akan mencapai US$ 8.000 atau dua kali lipat dari saat ini yang sekitar US$ 4.000.


“Kereta cepat itu visible jika pendapatan per kapita sudah mencapai US$ 8.000," ujar Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan Hanggoro Budi Wiryawan di Kementerian Perhubungan pekan ini.


Kedua, proyek rel kereta di luar pulau jawa sepanjang 3.800 kilometer (km) sebagian besar harus rampung pada 2019. Proyek rel kereta ini meliputi koridor Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Rel kereta ini juga terkoneksi dengan sejumlah pelabuhan di beberapa wilayah yang dilalui.


Namun, pemerintah tidak akan membiarkan proyek kereta cepat itu terbengkalai. Menurut Hanggoro sambil menunggu pendapatan per kapita mencapai angka yang ideal dan proyek kereta api luar Jawa selesai maka pemerintah juga melakukan beberapa persiapan untuk proyek kereta api cepat.


Persiapan itu mencakup studi kelayakan, koridornya apa saja, serta mekanisme pembiayaan. Sehingga pada 2020 dilakukan proses lelang dan selanjutnya diikuti dengan proses pembangunan.


"Nanti pada 2025 nanti bisa mulai beroperasi," kata Hanggoro.


(ang/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com