Tantangan Hadang MEA, RI Bisa Mainkan Peran Lebih Besar

Utrecht -Asean Economic Community (Masyarakat Ekonomi ASEAN/MEA) akan mulai diberlakukan pada akhir tahun ini, namun berbagai tantangan perlu mendapat perhatian. Indonesia berpeluang menjadi pemain besar.

Demikan mengemuka dalam seminar internasional bertajuk European Economic Crisis and the Future of ASEAN Economic Community: A Comparative Study, seperti disampaikan Perhimpunan Pelajar (PPI) Utrecht melalui siaran pers kepada detikfinance, 27 Maret 2015.


"Terdapat beberapa tantangan dalam perwujudan MEA, yaitu proses transfer ilmu pengetahuan, imigrasi, kapabilitas individu, modal sosial, jejaring, dan budaya serta inovasi, kreatifitas, dan kewirausahaan," ujar pembicara Dr. Dessy Irawati-Rutten, FeRSA., Ketua Umum Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4).


Dessy, menekankan bahwa hal yang akan menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam MEA adalah inovasi dan penciptaan pengetahuan. Inovasi terjadi seiring dengan tumbuh dan berkembangnya jejaring dan dinamika sosial.


"Salah satu upaya inovasi dan penciptaan ilmu pengetahuan yang dapat menunjang keberhasilan MEA adalah pola triple helix, di mana akademisi, industri, dan pemerintah saling bekerjasama untuk menciptakan inovasi dalam berbagai bidang," imbuh Dessy, yang juga perwakilan bisnis sebuah bank nasional Indonesia di Belanda.


Kesiapan Indonesia


Sebelumnya Andrei Toar Marentek menyampaikan bahwa Indonesia untuk bisa berperan besar dalam MEA masih menghadapi tantangan peningkatan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, persoalan birokrasi, dan ketertarikan pada persoalan internal (inward looking).Next


(es/es)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com