Dampak Serangan Arab ke Yaman Mereda, Harga Minyak Turun

Jakarta -Harga minyak dunia sempat naik cukup tajam akibat serangan Arab Saudi dan sekutunya ke Yaman untuk memerangi kelompok Houti. Namun, ternyata kenaikan harga si emas hitam tidak bertahan lama.

Berdasarkan data perdagangan Reuters, harga minyak jenis Brent untuk pengiriman April 2015 tercatat di US$ 58,76/barel. Turun 0,43% dibandingkan kala pembukaan pasar.


Menurut riset Goldman Sachs, serangan ke Yaman tidak berdampak besar terhadap pasokan minyak dari Timur Tengah. Pasalnya, produksi minyak Yaman tidak seberapa, dan pengiriman minyak ke luar Timur Tengah bisa menghindari wilayah perairan negara tersebut.


"Tahun lalu, produksi minyak Yaman adalah 145.000 barel/hari atau berada di peringkat 39 dunia. Kenaikan harga yang mencapai 5% kemarin lebih disebabkan kekhawatiran gangguan di Selat Bab el-Mandeb," sebut riset Goldman Sachs seperti dikutip Reuters, Jumat (27/3/2015).


Data US Energy Information Administration (EIA) menyebutkan pada 2013 terdapat 3,8 miliar barel minyak yang dikirim melalui Bab el-Mandeb yang merupakan selat kecil antara Yaman dengan Semenanjung Arab.


Pengiriman minyak dari Arab Saudi ke wilayah Eropa terancam karena serangan ke Yaman. Untuk mengirim ke Eropa. harus melalui garis pantai Yaman dan kemudian menuju Terusan Suez.


Namun, riset Goldman Sachs menyatakan pegiriman minyak ke luar Teluk bisa tidak melalui Bab el-Mandeb. Kapal-kapal tanker bisa mengalihkan rute melalui Afrika dan tidak melewati wilayah perairan Yaman.


(hds/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com