Target Swasembada Beras, Setiap Pejabat Pertanian Dapat Tugas 'Turun Gunung'

Jakarta -Tahun ini, Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi Gabah Kering Giling (GKG) sebesar 73,4 juta ton atau naik dari tahun sebelumnya 64 juta ton. Untuk merealisasikan target ini, para pejabat tinggi Kementan wajib 'turun gunung' ke lapangan untuk mengawasi proses produksi padi.

Dirjen Tanaman Pangan Kementan Hasil Sembiring mengatakan cara baru ini dibuat oleh Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dengan menerbitkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 3/2015.


"Implementasinya menarik, kita semua turun langsung ke lapangan. Setiap provinsi di Indonesia ditanggungjawabkan oleh satu orang pejabat eselon I atau II Kementan," kata Hasil Sembiring dalam diskusi terbatas bertema 'Politik Beras di Era Pemerintahan Jokowi-JK' di kantor KAHMI, Jalan Turi, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (27/03/2015).


Menurutnya dengan cara ini diharapkan produksi GKG hingga akhir tahun 2015 bisa tercapai. Hal itu karena pejabat Kementan bisa mengawasi langsung kegiatan tanam hingga menyelesaikan langsung berbagai masalah di sektor pertanian di lapangan.


"Target 2015 sebanyak 73,4 juta ton produksi GKG kita. Ke dalamnya setiap penanggung jawab atau setiap individu berusaha untuk merealisasikan," imbuhnya.


Selain itu, Kementan juga punya program lain yang dinamakan Gerakan Pengelolaan Tanaman Terpadu dengan luas areal sawah mencapai 350.000 hektar. Sehingga produktivitas lahan dari setiap musim panennya bisa mencapai 3 ton GKG/hektar.


Selain itu langkah lainnya adalah optimasi lahan sebesar 1.000.030 hektar serta rehabilitasi jaringan sebesar 2,6 juta hektar. Dengan adanya tambahan dari rehabilitasi lahan sebesar 2,6 juta hektar dikali 3 ton/hektar maka akan mendapatkan produksi GKG sebesar 7,8 juta ton


"Itu tambahan yang kita peroleh. Lalu peningkatan alsintan (alat mesin pertanian) banyak ke lapangan. Pengadaan tahun 2015 ini sebesar 26.000 unit," katanya.


Menurut perhitungan di atas kertas, produksi GKG tahun ini bisa mencapai 75 juta GKG. Angka itu menurutnya cukup untuk kebutuhan beras Indonesia bahkan berlebihan.


"Sisanya kalau produksi 73,4 juta ton gabah dihasilkan, kemudian penduduk kita 252 juta dengan hitungan 124 kg/kapita/tahun, jadi kita suplus 8-10 juta ton beras tahun ini," jelasnya.


(wij/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com