"Dalam kaitan ini, Indonesia siap memfasilitasi pembentukan kantor utama
Asian Infrastructure Investment Bank," kata Jokowi dalam jumpa pers bersama dengan Presiden RRT Xi Jinping di Great Hall of The People, Beijing, China, Kamis (26/3/2015).
Jokowi meminta agar dunia internasional mendukung gagasan AIIB. Jokowi bahkan menilai AIIB bisa jadi tatanan arsitektur internasional.
"Indonesia mdorong masyarakat internasional untuk mendukung gagasan Asian Infrastructure Investment Bank yang diprakarsai RRT sebagai bagian dari tatanan arsitektur keuangan internasional," tandasnya.
Pemerintah memang sudah memutuskan Indonesia akan bergabung dalam Bank Infrastruktur Asia atau Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Lembaga ini akan menjadi alternatif sumber pinjaman untuk pembangunan infrastruktur.
"Indonesia akan ikut. Menteri Keuangan akan berangkat ke Tiongkok mewakili presiden awal bulan depan," Sofyan Djalil, Menko Perekonomian, Kamis (27/11/2014) lalu.
Mengutip Reuters, modal awal pendirian AIIB mencapai US$ 50 miliar atau lebih dari Rp 600 triliun. Sekitar separuh kebutuhan itu akan disediakan oleh Tiongkok dan sisanya patungan negara-negara lain.
Pendirian AIIB merupakan inisiatif China. Pembentukan bank ini sempat dipandang sebagai perlawanan terhadap dominasi sumber-sumber pembiayaan dari barat dan ADB.
(mok/ang)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
