Produksi Minyak, Blok Cepu Terpaksa Buang Gas

Jakarta -Pemerintah memastikan proyek Blok Cepu yang dioperasikan Mobile Cepu Ltd berjalan lancar. Bahkan November 2015 akan mencapai produksi tertinggi sebanyak 205.000 barel per hari. Namun sayangnya produksi minyak sebanyak itu harus membuang gas bumi.

"Sekarang proyek EPC Blok Cepu mencapai 95%, akhir Juli ditargetkan 100%. Saat ini produksi minyaknya sebanyak 48.000 barel per hari. Tapi flare gas-nya cukup besar, mencapai 16 MMscfd. Bahkan bila produksi puncaknya November nanti 205.000 barel per hari, flare gas-nya lebih besar lagi, bisa 50 MMscfd," papar Menteri ESDM Sudirman Said di kantor Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Gedung Wisma Mulia, Jakarta, Kamis (26/4/2015).


Gas bumi tersebut harus dibuang dengan cara dibakar sehingga dinamakan flare gas. Sudirman mengatakan, karena flare gas-nya cukup besar, tentu bisa berdampak bagi lingkungan sehingga perlu pengawasan dan izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.


"Saya sudah datang langsung ke Menteri Kehutanan. Minggu lalu izinnya sudah keluar," ucap Sudirman.


Sudirman mengakui, gas bumi yang terpaksa dibuang cukup banyak. Gas tersebut juga tidak terlalu ekonomis bila dikelola dan dimanfaatkan, karena flare gas hanya akan berlangsung selama beberapa bulan.


"Untuk meng-capture gas tersebut, perlu peralatan dan infrastruktur pipa lagi dan perlu biaya cukup besar. Karena hanya beberapa bulan, tidak ekonomis," jelasnya.


Selanjutnya, kata Sudirman, bila pengerjaan EPC I-V di Blok Cepu sudah 100%, gas tersebut akan digunakan untuk injeksi minyak dalam produksi sehingga tidak ada gas yang terbuang lagi.


(rrd/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com