Jokowi dan rombongan tiba di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma Jakarta Timur malam ini, yang disambut Wapres JK, para menteri kabinet kerja, dan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok).
Dalam kesempatan tersebut Jokowi menegekaskan bahwa investasi yang dibuka oleh Indonesia adalah investasi yang memberikan nilai tambah dan berbasis ekspor. Hal ini agar tak mengulangi lagi kesalahan pada masa lalu, investasi lebih banyak ke sektor yang memanfaatkan bahan mentah seperti pertambangan batu bara dan produk mentah lainnya.
"Oleh sebab itu kunjungan kita ke Tiongkok dan ke Jepang adalah arahnya ke sana, kita ingin investasi itu nantinya berorientasi ke ekspor. Dari bahan mentah ke bahan jadi atau setengah jadi," kata Jokowi di Bandara Halim, Minggu (29/3/2015).
Saat kunjungan ke Jepang, Jokowi mendapatkan komitmen investasi dari para investor Negeri Matahari Terbit tersebut antara lain sektor perikanan dan otomotif. Hal ini untuk membalikkan keadaan agar Indonesia tak hanya menjadi pasar mobil Jepang namun sebagai basis produksi mobil untuk tujuan ekspor.
"Jadi saya sampaikan kemarin ke Perdana Menteri Jepang dan industri otomitif di sana bahwa kita ingin industri otomotif di Indonesia itu orientasinya ke pasar luar negeri dan disanggupi misalnya salah satunya seperti Toyota menyanggupi akan melipatkan ekspornya 3 kali lipat dalam waktu lima tahun," katanya.
Selain dari Jepang, komitmen investasi juga datang dari China, terutama untuk sektor perkeretaapian khususnya rencana pembangunan kereta cepat. Tahun ini, ditargetkan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung bisa dimulai.Next
(hen/ang)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com