30 Tahun Diincar, Apakah Inalum 100% Jadi Milik Indonesia 30 Oktober?

Jakarta - Selama 30 tahun Indonesia ingin menguasai 100% saham PT Indonesia Asahan Almunium (Inalum) dari tangan Jepang. Apakah Oktober 2013 nanti bisa berhasil setelah kontrak Jepang habis?

Dikatakan Menteri Perindustrian MS. Hidayat, selama 30 tahun Indonesia terus bernegosiasi dengan Jepang agar Inalum bisa dimiliki seluruhnya oleh Indonesia.


"Tapi sampai saat ini masih negosiasi. Selama 30 tahu negosiasi dengan angka yang berbeda. Indonesia punya dasar nilai taksiran Inalum dengan menggunakan data dari BPKP. BPKP sebagai sebagai salah satu referensi angka kita. Proposal Jepang ini sudah mengikuti kata Indonesia dan mengerti," ujar Hidayat usai menghadiri Rapat Terbatas di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (20/5/2013).


Namun kata Hidayat, pemerintah Indonesia yakin pada 30 Oktober 2013 nanti, 100% saham di Inalum akan menjadi milik Indonesia. "Pada prinsipnya kita tetap membuat statement 31 Oktober pengambilalihan milik Indonesia 100%," tegas Hidayat.


Walaupun, kata Hidayat, pihak Jepang tidak tinggal diam, pasalnya mereka telah menyiapkan proposal tandingan.


"Ada tim kita yang berrangkat ke Tokyo, dari Kemenkeu dan Kemenperin. Di level tim teknik. Dan setelah rapat di sana diputuskan pihak Jepang akan menyiapkan proposal tandingannya dan akan datang ke Indonesia minggu pertama Juni. Kita masih punya waktu. Untuk ke sana kita banyak angka dan kita punya waktu," tandas Hidayat.


Untuk mencaplok Inalum dari Jepang, pemerintah sudah siap menebus dengan nilai Rp 7 triliun.


"Nilainya ya sudah ada, tetap dapat Rp 7 triliun, tetapi disana kan ada strukturnya, jadi melalui JBIC. Kalau kita semuanya (dananya) pemerintah (dari APBN)," tandasnya.


(rrd/dnl)