Kunjungi Korsel, Chairul Tanjung Temukan Rahasia Membuat Petani Sejahtera

Seoul - Dalam kunjungannya ke Korea Selatan (Korsel), Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung sempat mengunjungi pasar tani atau farmers market. Apa alasannya mengunjungi pasar itu?

Chairul mengatakan, alasannya datang ke pasar tani tersebut adalah karena pasar tani di Korea Selatan berbeda dengan di Indonesia. Pada pasar tani di Korsel, petani bisa langsung menjual produk hasil pertaniannya ke konsumen tanpa adanya banyak perantara seperti di Indonesia.


"Di Indonesia, petani-petani kita belum bisa menjual produknya langsung ke konsumen, selalu ada mediator. Nilai tukar petani jadi tertekan, kecil. Contoh, kita baru balik dari Jawa Timur, harga kubis di Batu Malang itu Rp 300, harga di pasar tradisional Rp 1.500, harga di supermarket Rp 2.000. Artinya, petani hanya mendapat Rp 300 padahal konsumen membelinya Rp 1.500 sampai Rp 2.000. Di mana selisihnya? Mayoritas ada di pedagang perantara," tutur Chairul di Hotel Grand Hyatt, Seoul, Jumat (24/5/2013).


Menurutnya, apabila para petani di Indonesia bisa menjual semua ke supermarket atau pasar tradisional secara langsung lewat koperasi gabungan, maka nilai tukar petani akan lebih tinggi, dan ujungnya petani jadi lebih sejahtera.


"KEN melihat ini mencontoh apa yang kita lihat di Korea itu sudah berjalan dengan sangat baik, dan kita ingin mengambil contoh dari apa yang kita ambil di Korea dan satu hal yang menarik bahwa korea sudah bersedia untuk membantu Indonesia dalam technical assistant untuk menjadikan farmers market atau pasar tani di Indonesia ini bisa direalisasikan," papar Chairul.


(dnl/hen)