Pipa Gas PGN Bocor, PLN Rugi Rp 26 Miliar/Hari

Jakarta - Telah terjadi kebocoran di pipa transmisi offshore SSWJ (South Sumatera West Java) milik PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) di jalur Labuhan Maringgai-Muara Bekasi. Ini membuat PLN merugi US$ 2,8 juta atau sekitar Rp 26 miliar per hari. Kenapa?

Kerugian ini terjadi karena pasokan gas untuk PLTGU Muara Tawar terganggu dengan kebocoran yang terjadi tersebut. Kepala Divisi BBM dan Gas PLN Suryadi Mardjoeki mengatakan, PLN terpaksa menggunakan BBM di PLTGU Muara Tawar, Bekasi. Harga BBM jauh lebih mahal ketimbang gas.


"Berhentinya pasokan gas dari PGN membuat perseroan tidak bisa menggunakan gas sama sekali. Pasalnya, pasokan gas dari Pertamina EP Bekasi sebesar 30 miliar british thermal unit per hari (bbtud) yang bersifat basah hanya bisa dipakai jika dicampur dengan gas PGN 100 bbtud dan Jambi Merang 35 bbtud yang keduanya dialirkan lewat pipa South Sumatera West Java (SSWJ)," ungkap Suryadi ketika ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (23/5/2013).


Akibatnya, kata Suryadi, PLTGU Muara Tawar harus pakai BBM sebanyak 4.620 kiloliter (KL) per hari, dengan potensi penghematan yang hilang US$ 2,8 juta/hari. PLN akan meminta pertanggungjawaban PGN atas hilangnya potensi penghematan PLN.


"PGN harus bertanggung jawab, karena perseroan membeli gas dengan harga cukup tinggi US$ 10,4 per juta british thermal unit (mmbtu). Tapi nanti kita lihat apakah pemerintah akan memberikan ganti rugi atas kejadian ini,” ungkapnya dia.


Seperti diketahui, pipa transmisi SSWJ mengalami kebocoran pada pukul 10.40 WIB, Selasa (21/5) lalu dengan munculnya gelembung udara sebagai indikasinya. Kebocoran terjadi di SSWJ jalur Labuhan Maringgai-Muara Bekasi di kilometer point 138-139 berdekatan dengan Pulau Damar pada kedalaman 23 meter di bawah permukaan laut.


Direktur Pengusahaan PGN Jobi Triananda mengatakan, titik kebocoran berada pada kedalaman 23 meter di bawah permukaan laut. Lokasi di sekitar wilayah kebocoran saat ini sudah dilokalisir untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. PGN telah mengambil langkah-langkah pengamanan awal untuk menghindari timbulnya dampak yang membahayakan bagi keselamatan transportasi kelautan, aktivitas nelayan dan juga operasional penyaluran gas bumi.


Pipa dengan diameter 32 inchi tersebut akan segera diperbaiki sehingga gangguan penyaluran gas ke konsumen dapat diminimalisir. Beberapa langkah preventif dilakukan oleh tim tanggap darurat salah satunya dengan melakukan penurunan tekanan pada jaringan pipa transmisi tersebut untuk mencegah meluasnya titik kebocoran dan menjaga kondisi jaringan.


(rrd/dnl)