22 Bos-bos Properti Singapura Bidik Jakarta

Jakarta - Para petinggi perusahaan properti asal Singapura yang tergabung dalam Real Estate Developer's Association of Singapore (REDAS) melakukan kunjungan ke Jakarta. Mereka menemui beberapa pengembang properti di Indonesia, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Pemprov DKI Jakarta.

Rombongan yang berjumlah 22 anggota mewakili 14 grup pengembang ini dipimpin langsung oleh Presiden REDAS sendiri yaitu Chia Boon Kuah. Mereka adalah pengembang yang berhasil melancarkan bisnisnya di Malaysia dan Singapura, termasuk grup pengembang dari Jepang, China dan Malaysia yang berbasis di Singapura.


Boon Kuah mengatakan kunjungannya kali ini adalah untuk meninjau perkembangan properti di Jakarta, sekaligus mencari tahu regulasi investasi dan aturan pembangunan seperti apa yang diterapkan oleh pihak otoritas terkait di Indonesia.


Dalam kunjungannya ke BKPM, Boon Kuah mengatakan pemberitaan positif mengenai sektor properti Indonesia kurang dikenal luas di media internasional khususnya di Singapura. Padahal kenyataannya menurut Boon Kuah, properti di Jakarta sangat positif.


Ia menawarkan untuk memfasilitasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan kunjungan ke Otoritas URA (Urban Development Authority Singapore, di mana banyak program kerjasama yang bisa dijalin seperti program Green and Liveable City yang diselenggarakan URA setiap tahun, khusus untuk para kepala daerah di negara berkembang.


"Kami berharap agar kunjungan ini adalah awal dari kerjasama yang baik untuk ke depannya," kata Boon Kuah dalam keterangan tertulisnya Kamis (23/5/2013).


Kunjungan para bos pengembang Singapura ini didampingi oleh Wasekjen DPP REal Estate Indonesia (REI) Rusmin Lawin. Mereka sempat berkunjung ke beberapa proyek properti bergengsi seperti kawasan Pantai Indah Kapuk, Casa Jardin Garden, Central Park, Ciputra World, dan Kemang Village.


Menurut Rusmin yang juga menjabat sebagai Sekjen Federasi Real Estate Dunia Asia Pasifik, perkembangan industri properti di Jabodetabek tumbuh pesat beberapa tahun terakhir, dan telah menarik investor asing untuk menanamkan modalnya.


"Kita tahu bahwa angka backlog pemenuhan kebutuhan perumahan rakyat masih tinggi, tapi kita harus bisa melihat dari perspektif bahwa sektor industri properti adalah sama dengan industri lainnya yang perlu kita dorong dari sisi pencapaian Foreign Direct Investment (Penanaman Modal Asing)," papar Rusmin.


Kunjungan mereka kali ini pun disambut oleh Deputi BKPM bidang promosi, Himawan Hariyoga serta berlanjut kepada kunjungan ke kantor Gubernur DKI Jakarta yang diterima oleh Asisten bidang Pemerintahan dan Pembangunan Wiriatmoko.


(zul/hen)