Di Manakah Harga Rumah Bekas di Jakarta yang Naik Paling Tajam?

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat kenaikan harga rumah bekas (pasar sekunder) di Jakarta pada triwulan I-2013 naik 3,62% dibandingkan triwulan sebelumnya (q to q). Kenaikan harga rumah bekas tertinggi terjadi di wilayah Jakarta Timur khususnya di Pulogadung dan Pulomas.

Tercatat seluruh tipe rumah mengalami kenaikan harga, untuk rumah bekas segmen atas naik 3,58% (q to q) dan rumah segmen menengah sebesar 3,7% (q to q).


Harga rumah bekas untuk segmen menengah dalam survei itu mencakup paling rendah sekitar Rp 500 juta di wilayah sekitar Kramat-Senen, sedangkan paling tinggi di wilayah Tebet, Cipete, Kebon Jeruk antara Rp 2-2,5 miliar.


"Peningkatan harga rumah tertinggi terjadi di Jakarta Timur sebesar 3,9%," jelas survei BI dikutip Kamis (23/5/2013)


Di Jakarta Timur harga rumah bekas segmen atas naik 3,91% dan segmen menengah naik 3,87% (qtoq). Peningkatan harga tertinggi terjadi di segmen atas khususnya di Pulogadung, dan Pulomas sebesar 4,37% sedangkan di Pulomas Kayu Putih naik 4,09% (qtoq). Kenaikan harga rumah bekas segmen menengah tertinggi di Condet 4,61% dan Pulomas 4,05% (qtoq).


Menurut catatan BI kenaikan harga rumah bekas di Jakarta pada periode tersebut memang tak setinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan IV-2012 harga rumah bekas sempat melonjak hingga 4,58% (q to q).


"Hal ini karena adanya koreksi harga akibat banjir, yang melanda di beberapa area permukiman beberapa waktu lalu (di Jakarta). Koreksi harga sempat terjadi 1 bulan setelah banjir Januari-Februari dan kembali stabil Maret 2013," jelas survei BI.


Survei properti residensial untuk pasar sekunder oleh BI dilakukan sejak triwulan I-2011 terhadap responden di lima wilayah Jakarta antaralain Jakarta Barat (Kebon Jeruk, Tanjung Duren, Citra Garden), Jakarta Timur (Menteng Metropolitan, Pulo Mas dan Jatinegara Baru), Jakarta Selatan (Pondok Indah, Cilandak/Pasar Minggu dan Tebet), Jakarta Utara (Kelapa Gading, Sunter dan Pluit), dan Jakarta Pusat (Menteng, Cempaka Putih dan Kemayoran).


Dalam survei ini untuk katagori rumah menengah adalah rumah dengan luas bangunan 80-150 m2, rumah besar dengan luas di atas 150 m2.=


(hen/dnl)