Bank Mandiri Luncurkan Alat Pembayaran Canggih, Gelang e-Money

Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk meluncurkan alat pembayaran dengan nama gelang e-money. Tentunya ini bukan sembarang gelang, karena gelang ini dapat menggantikan fungsi uang kertas sebagai alat pembayaran.

"Ini adalah gelang canggih. Jadi ini kayak uang kertas, seperti uang Rp 50 ribu atau Rp 20 ribu yang bisa langsung menjadi alat pembayaran," kata Direktur Utama Bank Mandiri Budi G. Sadikin saat peluncuran gelang E-money pada Mandiri Karnaval Nusantara di kawasan Senayan City, Jakarta, Minggu (26/5/2013).


Menurutnya, gelang ini lebih praktis dibandingkan dengan harus menggunakan uang kertas. Apalagi untuk pembayaran seperti busway, tol, parkir,


"Nanti bakal langsung ditempelin kalau masuk tol, sodorin saja tangan kanan, ke Indomaret atau beli bensin di SPBU. Bentuknya kayak gini semacam gelang. Nanti bisa dipake terus. Jadi nanti nggak usah dimasukin kantong. Kalau dompet kan ribet, nanti malah dicopet, kalau ini keliatan di tangan," paparnya.


Cara mendapatkannya sangat mudah, karena cukup datang ke kantor Bank Mandiri terdekat atau ke beberapa merchant ritel Mandiri yang tersedia.


"Ini juga berlaku untuk yang bukan nasabah Mandiri. Jadi cara mendapatkan itu nanti di kantor cabang terdekat. Di Indomaret dan lainnya juga bisa begitupun kalau isi ulang. Pembelian pertama Rp 50 ribu. Saldonya isi minimal Rp 50 ribu kalau maksimal isinya Rp 1 juta," ucapnya.


Ia menuturkan produk gelang E-money merupakan perpanjangan dari kartu E-money yang sebelumnya sudah diluncurkan. Hari ini ditargetkan penjualan gelang tersebut sebanyak 5.000 gelang.


"Target kita sementara baru untuk hari ini, karena kita masih melihat animo masyarakat untuk menggunakan ini," ujarnya.


Ia menyatakan, perseroan akan fokus pada perluasan penggunaan mandiri e-money di sektor transportasi dan small retailer serta melakukan inovasi dari aspek kemudahan dan kenyamanan isi ulang mandiri e-money.


“Tahun ini, kami menargetkan jumlah mandiri e-money secara keseluruhan yang beredar dapat mencapai 3,5 juta kartu,” kata Budi.


(dru/dru)