Regulator penerbangan China menurut pihak Boeing, telah mengizinkan Dreamliner untuk terbang di Negeri Tirai Bambu tersebut. China memang jadi pasar besar untuk industri penerbangan, karena ekonomi yang tumbuh pesat.
"Saya mengkonfirmasi bahwa administrator penerbangan sipil China akan mengeluarkan sertifikasi untuk 787 Dreamliner," ujar Juru Bicara Boeing dalam pernyataannya dikutip dari AFP, Jumat (24/5/2013).
Beberapa maskapai penerbangan China telah menerima pesanan dari pesawat berteknologi tinggi seharga Rp 3 triliun ini, setelah pada bulan lalu pesawat ini telah diizinkan kembali terbang di seluruh dunia.
Maskapai Air China telah memesan 15 unit Dreamliner, sementara China Southern Airlines dan Hainan Airlines juga telah memesan 10 unit.
Sebelumnya, US Federal Aviation Authority (FAA) menyampaikan urusan baterai telah diselesaikan dan diyakini kejadian tersebut tak akan terulang.
Terdapat 50 Boeing Dreamliners dari berbagai maskapai yang sempat dikandangkan karena kejadian baterai tersebut. Ethiopian Airlines memiliki 4 Boeing Dreamliners anyar yang siap menerbangkan penumpangnya ke seluruh dunia.
United Airlines dan All Nippon Airways (ANA) telah kembali menerbangkan pesawat Dreamliner untuk operasi penerbangan sipil. Menurut Boeing, pihaknya telah mengirim 52 unit Dreamliner ke seluruh dunia.
Seperti dikutip dari situs resmi Boeing, harga pesawat seri 787 dipatok mulai dari US$ 206,8 juta (Rp 1,96 triliun) sampai US$ 243,6 juta (Rp 2,31 triliun).
Meski harganya cukup mahal, tapi ternyata masih lebih murah dari 'kakaknya' yaitu seri 777. Seri ini punya harga yang lebih tinggi, mulai US$ 258,8 juta (Rp 2,45 triliun) sampai US$ 315 juta (Rp 3 triliun).
(dnl/hen)
