Jadi Bos Baru Bank Indonesia, Ini 5 Agenda Besar Agus Marto

Jakarta - Agus Martowardojo hari ini resmi dilantik oleh Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali menjadi Gubernur Bank Indonesia (BI). Agus Marto memiliki 5 agenda yang akan dilaksanakan. Apa saja?

Mantan Menteri Keuangan ini menyatakan, dirinya bersama jajaran BI akan memperkuat stabilitas kerangka monoter Indonesia. Di antaranya memperkuat dan mendorong koordinasi Jaring Pengaman Sistem Keuangan (JPSK) lintas institusi.


"Pertama terkait, berusaha mengajak teman-teman di BI mempelajari kondisi ekonomi regional, global dan nasional dan memperkuat kerangka kebijakan monoter. Kami di BI terus mendorong perkuatan stabilitas sistem keuangan. Kami ingin stabilitas keuangan, dijaga tidak hanya oleh BI. Bisa dengan OJK (otoritas jasa keuangan), otoritas fiskal, LPS (lembaga penjamin simpanan), dan sektor riil yang lain," kata Agus Marto di kantor Mahkamah Agung, Jakarta, Jumat (24/5/2013).


Kedua, Agus Marto menjelaskan, tugas pengaturan dan pengawasan perbankan akan beralih dari BI ke OJK mulai 2014. BI akan menyiapkan proses transisi menuju pengalihan dari BI ke OJK.


"Kalau pengalihan pengawasan bank, dilakukan dengan baik. Sarana dan sistem dilakukan dengan baik. Kita akan kordinasi dengan OJK. Kita akan berkodinasi dengan baik," tambahnya.


Agenda ketiga, persiapan pola kerja dan tugas BI pasca peralihan pengaturan dan pengawasan perbankan ke OJK. Lalu keempat, BI akan mendorong tugas dan fungsi penciptaan sistem pembayaran yang efisien.


"Yang keempat, kami akan mendorong sistem pembayaran nasional yang efisien. Yang terkait dengan transaksi uang whole sale. Sistem baik tapi teknologi juga baik. Betul-betul, ini menuju best practice. Ada teknologi informasi mendukung," tegasnya.


Terakhir, ia punya agenda mempercepat dan mendorong akses perbankan dan jasa keuangan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Azas financial inclusion ini, menjadi prioritasnya sebagai Gubernur BI.


"Kita melakukan upaya untuk memperkuat fungsi kebangsentralan BI untuk area pengembangan bank syariah, financial inclusion, perbaikan governance," pungkasnya.


(dnl/dnl)