PLN Rugi Rp 26 M/Hari Akibat Pipa Gas Bocor, PGN Membantah

Jakarta - PLN mengaku pihaknya rugi US$ 2,8 juta atau sekitar Rp 26 miliar akibat bocornya pipa transmisi offshore SSWJ (South Sumatera West Java) milik PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) di jalur Labuhan Maringgai-Muara Bekasi. Tapi PGN membantah.

Vice President Corporate Communication PGN Ridha Ababil mengatakan, bocornya pipa gas SSWJ tidak akan menyebabkan pasokan gas ke PLTGU Muara Tawar, Bekasi terganggu.


"Ada kehilangan gas akibat bocornya pipa, tapi tidak akan berdampak pada pasokan gas ke PLN," tegas Ridha ketika dihubungi wartawan, Jumat (24/5/2013).


Keyakinan ini berdasarkan fakta di lapangan. Ridha mengatakan, sejak 21 Mei 2013 lalu sudah terjadi kehilangan gas 1,6 juta kaki kubik. Namun tidak ada dampak ke pelanggan PGN termasuk PLN, karena pelanggan PGN tidak selalu mengonsumsi gas dengan kapasitas penuh.


"Seperti pelanggan industri, mereka tidak selalu memakai gas dalam kapasitas penuh. Apalagi saat ini pasokan masih normal," ucapnya lagi.


Meski begitu, saat ini pihak PGN masih terus mempercepat perbaikan pipa gas yang bocor tersebut. "Kita terus upayakan pecepatan perbaikan pipa yang bocor salah satunya memasang repair clamp yang memakan waktu sekitar 9 hari," kata Ridha.


Seperti diketahui, pipa transmisi SSWJ mengalami kebocoran pada pukul 10.40 WIB, Selasa (21/5/2013) dengan munculnya gelembung udara sebagai indikasinya.


Kebocoran terjadi di SSWJ jalur Labuhan Maringgai-Muara Bekasi di kilometer point 138-139 berdekatan dengan Pulau Damar pada kedalaman 23 meter di bawah permukaan laut.


(rrd/dnl)