Dalam pidato penganugerahan dirinya sebagai Doktor Honoris Causa di Universitas Airlangga, Surabaya, Chairul mengatakan, pembangunan ekonomi adalah transformasi sosial. Meningkatkan kesejahteraan penduduk adalah mendorong penduduk miskin, rentan, dan kelas menengah untuk memajukan taraf kehidupannya mendekati kelompok atas atau kaya.
"Lebih dari itu, seperti yang juga telah sampaikan di muka, ilmu ekonomi yang ujungnya untuk kesejahteraan, tidak bisa dilepaskan dari sintesa disiplin ilmu-ilmu lainnya. Ilmu ekonomi untuk kesejahteraan adalah bauran dari berbagai disiplin seperti ekonomi demografi, ekonomi geografi/regional, ekonomi pertanian, dan ekonomi makro (fiskal moneter), maupun ekonomi mikro (perusahaan maupun rumah tangga)," papar Chairul.
Chairul mengatakan, pendekatan masing-masing disiplin Ilmu Ekonomi yang terpisah dan parsial tidak bisa memecahkan persoalan pembangunan ekonomi menciptakan kemajuan dan kesejahteraan. Sintesis berbagai disiplin ekonomi tersebut akan menghasilkan pendekatan pembangunan ekonomi yang holistik bagi penciptaan kesejahteraan.
Dari pengamatan detikFinance, Sidang pengukuhan Chairul Tanjung menerima Dr HC digelar di ruang sidang di gedung Garuda Mukti, Kampus C Unair, Mulyorejo, Surabaya. Sidang yang dibuka dan dipimpin rektor Unair Prof Dr H Fasich, Apt ini dimulai pukul 09.30 WIB.
Sidang dihadiri oleh para sivitas akademika Unair, termasuk para guru besar, Majelis Wali Amanat, dan pimpinan Unair. Sekitar seribu undangan juga hadir di acara ini. Para tamu berasal dari berbagai kalangan, baik dari kalangan akademisi, birokrat, politisi, pengamat, kalangan pengusaha, anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN), pimpinan media, dan anggota keluarga Chairul Tanjung.
Antara lain hadir para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II seperti Mendikbud Prof Dr M Nuh, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menkominfo Tifatul Sembiring, Menpora Roy Suryo, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Mentan Suswono, dan Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz.
Hadir juga Ketua DPR Marzuki Alie, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah yusuf, mantan ketua PP Muhammadiyah Syafi'i Ma'arif, mantan Ketua DPR Akbar Tandjung, dan lain-lain.
(dnl/hen)
