Wamen ESDM: Sumur di Blok Mahakam 98% Sudah Berwujud Air

Jakarta - Wakil Menteri (Wamen) ESDM Susilo Siswoutomo mengungkapkan bahwa produksi minyak dan gas bumi di Blok Mahakam tidak maksimal seperti dahulu. Alasannya saat ini di 98% produksi yang keluar di Blok Mahakam berwujud air atau bukan 100% minyak.

"Temen-temen jangan berpikir mengoperasikan Blok Mahakam mengoperasikan Mahakam sama dengan mengoperasikan Lapangan Banyurip," ucap Susilo ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (29/8/2013).


Susilo menjelaskan lapangan Banyurip (Blok Cepu) merupakan lapangan minyak baru jadi ketika keran dibuka yang keluar peluangnya 100% minyak bumi.


"Banyurip itu masih baru, jadi waktu produksi dan begitu dibuka kerannya hampir 100% yang keluar masih minyak, kalau di Blok Mahakam itu 98% sudah berwujud air," ucap Susilo.


Menurutnya pengelolaan Blok Mahakam itu memiliki kompleksitas yang berbeda-beda, sehingga persoalannya mengoperasikan Blok Mahakam tak semua pihak bisa menggarapnya.


"Oleh karena itu kompleksitasnya berbeda-beda, bukan berarti siapapun bisa menjalankan itu (Blok Mahakam)," katanya.


Saat ini kata Susilo, Pemerintah tetap berpatokan keberpihakan terhadap kepentingan nasional, namun yang penting siapapun yang mengelola Blok Mahakam nanti, pendapatan negara yang didapat di Blok tersebut harus lebih dari saat ini.


"Kita tetap berpihak pada kepentingan nasional, itu pasti, yangg paling penting produksi Blok tersebut yang sudah berakhir kontraknya tetap harus berjalan, negara harus dapat lebih, masalah operator cuma masalah siapa yang nyangkul," tandasnya.


Blok Mahakam yang selama ini digarap oleh oleh Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation akan berakhir 2017. Ada desakan dari dalam negeri agar pengelolaannya diserahkan ke BUMN khususnya Pertamina.


(rrd/hen)