Pengembang Khawatir Terjadi Krisis Perumahan di Indonesia

Jakarta - Jumlah kekurangan pasokan rumah (backlog) di Indonesia setiap tahun terus bertambah karena suplai yang terbatas. Kalangan pengembang juga khawatir Indonesia mengalami krisis perumahan.

Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Setyo Maharso menyebutkan, pemerintah maupun pengusaha swasta masih belum mampu memenuhi kebutuhan perumahan untuk masyarakatnya. Saat ini saja, backlog sudah mencapai 15 juta unit rumah, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Brazil yang hanya 1,2 juta unit rumah.


"Backlog kita 15 juta sedangkan di Brasil 1,2 juta backlog. Kita masih kekurangan entrepreneur. Kalau Brasil itu sudah mampu untuk mengurangi backlog yang tinggi. Ini kita nanti akan panggil orang Brasil ke sini untuk kita bisa belajar dari mereka, " ujar Setyo usai acara Ground Breaking Adede Park & Apartment Cibitung, di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (30/8/2013).


Setyo menyebutkan, saat ini pemerintah hanya mampu memenuhi hunian 200.000 unit rumah per tahun, sementara kebutuhan perumahan masyarakat Indonesia mencapai 800.000 unit per tahun.


"Backlog masih terlalu besar, lam-lama akan bermasalah. Krisis perumahan bisa saja terjadi karena backlog sudah 15 juta. Pertumbuhan per tahun 800.000 unit. Untuk pertumbuhan saja nggak bisa ngejar kita," katanya.


(drk/hen)