IHSG Anjlok Sampai 3.800 Gara-gara Euforia Pemilu 2014

Jakarta - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merosot hingga di level 3.800 dinilai wajar oleh pelaku pasar. Terus melemahnya kinerja indeks saham di pasar modal saat ini merupakan siklus 5 tahunan menjelang pemilu 2014.

Direktur Utama PT Valbury Asia Securities Johanes Soetikno berpendapat, volatilitas pasar keuangan baik rupiah maupun saham saat ini merupakan hal yang wajar di tengah situasi politik yang tidak kondusif. Apalagi, sentimen negatif dari pasar global seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa juga turut ‘memperkeruh’ perkembangan pasar di Indonesia.


“Kalau di Indonesia, menurut kacamata saya, kondisi ini tentu wajar, ini siklus, menjelang pemilu pasar biasanya akan bergejolak. Kalau pendapat saya, ini siklus 5 tahunan, satu saat sebelum pemilu pasti currency bergejolak lah karena banyak kepentingan-kepentingan,” ujarnya kepada detikFinance, Kamis (28/8/2013).


Menurutnya, pelemahan ekonomi Indonesia saat ini juga dirasakan oleh negara-negara lain seperti India. Hal ini, merupakan pergerakan yang sementara. Jika harga di pasar sudah cukup murah, IHSG pun akan kembali naik. Menurutnya, yang paling penting adalah investor harus menggunakan rasionalnya menanggapi kondisi pasar saat ini.


“Seperti India ya bergejolak, juga semua di emerging market lah, yang banyak bergejolak. Buat saya kinerja ini akan temporary, yang penting rasional kita dipakai, pemerintah mau mengeluarkan apa pun kalau rasional kita tidak digunakan memungkinkan pasar akan merespon negatif, saat ini penurunan sudah cukup dalam dan saham price-nya sudah cukup murah,” terangnya.


Untuk itu, Johanes optimis jika di September nanti, pergerakan pasar baik rupiah maupun saham akan kembali pulih.


“Fluktuasi mata uang juga ya saya pikir di September pertengahan akan mulai mereda dan akan kembali normal, saat ini suplai dolar cukup besar, demand tidak besar, saya pikir Juli Agustus ini emang agak susah. Beberapa klien kita di luar negeri kembali melakukan pembelian, ini indeksnya akan kembali menguat juga,” ujar dia.


(drk/ang)