Pertamina Setop Pasokan BBM Untuk Merpati

Jakarta - Direksi baru PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) sudah dihadapkan dengan permasalahan baru. Malang betul nasib para manajemen baru ini, belum genap satu bulan dilantik, Merpati harus 'berhadapan' dengan Pertamina.

Kemarin sore tepatnya, Jumat (30/8/2013), Pertamina menghentikan pengisian bahan bakar untuk Merpati di Surabaya. Hal tersebut terjadi karena utang Merpati yang sudah sangat menggunung sejak ditinggalkan manajemen lamanya.


Direktur Utama Merpati, Kapten Asep Eka Nugraha yang dihubungi membenarkan peristiwa itu.


"Tetapi tidak berlangsung lama, karena permasalahan tersebut kita bicarakan dan selesaikan antara Business to Business (B to B), dan Merpati akan menyelesaikannya," ungkap Asep kepada detikFinance, Sabtu (31/8/2013).


Sumber detikFinance menyebutkan utang Merpati ke Pertamina mencapai Rp 115 milliar per tanggal 29 Agustus yang lalu.


"Utang Merpati sudah mencapai Rp 115 miliar. Sudah cukup banyak juga," kata sumber tersebut.


Merpati memiliki total utang ke seluruh perusahaan sekitar Rp 6,5 triliun. Utang saat ini merupakan akumulasi utang pokok dan bunga.


Ke mana saja utang Rp 6,5 triliun berasal? Plh Deputi Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUMN Imam A. Putro sempat menjelaskan utang tersebut bersumber kepada negara, perusahaan pelat merah dan swasta.


"Ke negara Rp 2,97 triliun, BUMN-BUMN Rp 2,51 triliun, ke lainnya (swasta) sekitar Rp 1 triliun. Totalnya Rp 6,48 triliun," ucap Imam.


Utang kepada pemeritah merupakan subsidiary loan agreement (SLA) dalam pengadaan armada MA 60. Imam menjelaskan utang Merpati terbesar datang dari BUMN dan pemeritah.


"83,7% utang ke negara dan BUMN-BUMN," terangnya.


(dru/ang)