Kementerian BUMN Anggap Wajar Pertamina Setop Suplai BBM Merpati

Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menilai wajar atas aksi PT Pertamina (Persero) menghentikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) pesawat alias avtur ke PT Merpati Nusantara Airlines (MNA).

Pasalnya, ada kesepakatan yang sudah disetujui kedua perusahaan plat merah tersebut. Maka dari itu kesepakatan harus terus dipatuhi.


"Pertamina dan Merpati punya komitmen masing-masing. Pertamina mensuplai avtur dan Merpati jaga supaya utangnya tidak lebih dari Rp 100 miliar. Nah, kalau lebih dari Rp 100 miliar, ya Pertamina memang secara korporasi harus mengingatkan Merpati," ucap plh. Deputi Bidang Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUMN Imam A. Putro kepada detikFinance, Sabtu (31/8/2013).


Seperti diketahui, akibat utang avtur Merpati yang mencapai Rp 108 miliar, Pertamina menghentikan pasokan untuk wilayah bandara Yogyakarta dan Surabaya.


Menurut Imam, Kementerian BUMN baru saja menata korporasi Merpati melalui perombakan jajaran direksi sehingga masih perlu waktu bagi perseroan merapihkan diri. Ia juga berharap perombakan yang dilakukan bulan lalu bisa mencegah peritiwa ini terulang dan Merpati bisa sehat secara korporasi.


Kementerian BUMN bersama PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) sedang menyiapkan model bisnis baru Merpati.


"Kemarin kan baru menata lagi Merpati sehingga cash flow Merpati perlu diatur sebaik-baiknya. Biar bisa make money. Business plan baru sedang disiapkan. Doakan ya supaa Merpati tetap mengepakkan sayapnya," tambahnya.


(feb/ang)