Pemerintah Revisi Asumsi Ekonomi 2014, Dolar Dipatok Rp 10.500

Jakarta - Asumsi ekonomi makro tahun 2014 telah disepakati oleh pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Namun kesepakatan tersebut berbeda dengan apa yang dibacakan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam nota keuangan.

Kesepakatan diambil dalam rapat yang diadakan Kamis malam (29/8/2013) di Gedung DPR. Ikut hadir adalah Menteri Keuangan Chatib Basri, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana dan Kepala BPS Suryamin.


Salah satunya terlihat pada nilai tukar rupiah yang sebesar 10.500/US$ dari yang sebelumnya 9.750/US$ (nota keuangan). Saat ini saja rupiah sudah mampu menembus 11.000/US$.


Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan angka yang disepakati cukup realistis dengan kondisi saat ini. Revisi diakibatkan dari gejolak ekonomi global yang masih terjadi dan penuh ketidakpastian.


"Kita bicara di outlook kita 5,8-6,1%. Karena itu menurut saya kita tetap harus waspada. Ini angka realistis. Saya katakan ekonomi kita tidak dalam krisis, tapi harus tetap jaga-jaga," ungkap Chatib di kantornya, Jumat (30/8/2013).


Menurutnya jika dilihat secara global, angka 6% masih relatif bagus dibandingkan negara-negara lainnya. Seperti India, menurut Chatib hanya tumbuh sekitar 4,8%.


"Jadi dari segi growth itu masih lumayan, tetapi tentu yang kita bilang dengan pertumbuhan ekonominya 6%, maka defisit current account bisa dijaga pada level yang normal," ujarnya.


"Karena 4,4% (defisit current account terhadap PDB) itu dianggap terlalu tinggi kan sama market, sehingga kita harus slow down, jadi kalau mau defisitnya di 3% atau di bawah 3%, maka pertumbuhan ekonominya harus lebih bawah. Sehingga tekanan di neraca berjalan bisa diatasi," jawabnya.


Inilah hasil kesepakatan asumsi makro pemerintah dan daerah :



  • Pertumbuhan ekonomi 6% (dari sebelumnya 6,4%)

  • Inflasi 5,5% (dari sebelumnya 4,5%)

  • Suku bunga SPN 3 bulan 5,5%

  • Nilai Tukar Rupiah 10.500/US$ (dari sebelumnya 9.750/US$)


(wij/dru)