Makan Tempe Pun Terancam Sulit

Jakarta - Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengeluarkan empat paket kebijakan ekonomi untuk meredam gejolak pasar modal dan nilai tukar rupiah. Tapi kebijakan ini tampaknya belum berdampak, setidaknya untuk beberapa hari terakhir.

Contohnya pada harga kedelai, selaku komoditas yang lebih banyak dipasok dari impor itu. Harga kedelai melonjak jadi Rp 8.500-Rp 9.200 per kilogram sejak nilai tukar rupiah gonjang ganjing. Kalau situasi normal, biasanya harga kedelai hanya Rp 7.000-7.700 per kilogram.


Tak mau ambil risiko di tengah situasi ini, sebagian perajin tempe dan tahu memutuskan untuk mengurangi produksi harian sampai 50 persen.


Indonesia memang belum bisa mencukupi sendiri kebutuhannya akan kedelai, yang merupakan bahan baku utama tempe, tahu, kecap, dan lain-lain. Fakta menyatakan, antara produksi dalam negeri dan kebutuhan nasional tak pernah sejalan. Alhasil, Indonesia masih jadi pengimpor kedelai.



(DES/DES)