First Asia Capital: IHSG Rawan Aksi Ambil Untung

Jakarta - Aksi beli selektif kembali berlanjut pada perdagangan kemarin membuat IHSG ditutup naik 47,336 poin (1%) di 4699,733. Saham emiten perbankan blue-chips, sektor properti dan infrastruktur menjadi penopang utama penguatan indeks. Namun transaksi di Pasar Reguler masih tipis dengan nilai transaksi hanya Rp.3,9 triliun. Pelaku pasar tengah mengantisipasi keputusan Bank Indonesia mengenai tingkat bunga acuan pekan ini yang diperkirakan masih akan ditahan di 6,5%.

Selain itu, aksi beli juga ditopang kondusifnya pergerakan bursa kawasan Asia dan Eropa. Faktor eksternal yang mendorong sentimen positif adalah data pertumbuhan ekonomi zona Euro 2Q13 yang tumbuh 0,3% di atas perkiraan sebesar 0,2%. Hal ini terutama ditopang pertumbuhan ekonomi Jerman yang mencapai 0,7% (2Q13) di atas perkiraan sebesar 0,6%.


Sementara Wall Street tadi malam ditutup di teritori negatif. Indeks DJIA dan S&P masing-masing ditutup melemah 0,73% dan 0,52% di 15337,66 dan 1685,39. Pelaku pasar kembali berspekulasi The Fed akan mulai melakukan pengurangan stimulusnya September mendatang menyusul membaiknya perekonomian negara adidaya tersebut.


Melanjutkan perdagangan hari ini, pergerakan IHSG masih berpeluang menguat namun rawan aksi ambil untung temporer menyusul masih tingginya resiko perekonomian domestik dan minimnya insentif positif dari eksternal. IHSG akan bergerak dengan support di 4650 dan resisten di 4720.


IHSG : S1 4650 S2 4600 R1 4720 R2 4770


Saham Pilihan

BMRI 8400-8900 TB, SL 8250

ASRI 790-840 BoW, SL 760

KLBF 1470-1540 SoS, SL 1460

SMCB 2700-2900 SoS, SL 2650

KRAS 520-570 BoW, SL 510

CTRP 910-970 Buy, SL 900


(ang/ang)