Jelang Musim Dingin, Permintaan Kondom 'Meong' Buatan BUMN Naik 5%

Jakarta - BUMN produsen kondom merek 'Meong' dan 'Artika', PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) memperkirakan penjualan kondom naik 5% menjelang dan saat musim dingin di luar negeri. Selama ini kondom made in Bandung ini lebih banyak diekspor daripada untuk pasar domestik.

Direktur Utama PT RNI Ismed Hasan Putro menyebutkan pihaknya menargetkan bisa meningkatkan penjualan kondom setelah Lebaran.


"Biasanya peningkatan terjadi pada saat mengalami pancaroba yang tingkat kedinginan yang luar biasa. Kita berharap akan ada peningkatan setelah Lebaran. Minimal 5%," katanya Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro saat berbincang bersama wartawan, di Kantor BUMN, Jakarta, Senin (12/8/2013).


Menurutnya, adanya kondom sebagai salah satu kebutuhan vital yang dibutuhkan masyarakat luas di dalam dan di luar negeri. "Karena itu kondom sebagai penghangat sangat dibutuhkan masyarakat," kata Ismed.


Ia juga mengatakan penjualan kondom selama Puasa dan Lebaran lalu cukup stabil. "Penjualan kondom berlangsung secara flat, datar, stabil seperti bulan-bulan biasa artinya puasa tidak berpengaruh terhadap penjualan kondom tetap stabil," katanya.


Dia menjelaskan, penjualan kondom juga ternyata tidak terpengaruh terhadap angka inflasi saat ini. "Walaupun ramadhan penjualan kondom stabil tidak terpengaruh inflasi," ujarnya.


Seperti diketahui PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), melalu anak usahanya PT Mitra Rajawali Banjaran di Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat memproduksi kondom bermerek 'Meong' dan 'Artika'. Produk kondom ini laris manis di Afrika, Timur Tengah, dan juga Asia Selatan.


Produk kondom buatan BUMN ini masih kalah pamor dengan kondom impor di dalam negeri, namun pasar ekspor kondom 'Meong' dan 'Artika' cukup besar.


Kondom dengan tekstur bergerigi ini digemari masyarakat di Afrika dan Timur Tengah. "Kondom bergerigi sangat diminati di Asia Selatan, Timur Tengah dan Afrika," ucap Ismed


Kondom yang diproduksi oleh anak usaha RNI di Bandung, Jawa Barat ini menggunakan bahan baku asli lateks asli produksi dalam negeri. Keunggulan lain kondom RNI adalah dengan berbagai citra rasa yang ditawarkan dan kualitas bahan baku.


Per tahun, RNI mengekspor 50.000 gross hingga 75.000 gross kondom ke negara Afrika hingga Timur Tengah. Diakui Ismed, penjualan kondom masih rendah sehingga perseroan akan melakukan rebranding dan redesign kondom 'Meong' dan 'Artika'.


(hen/hen)