"Nasib kopi luwak Indonesia ini sama saja sama dengan nasib CPO kita. CPO mendapatkan tekanan berupa pengenaan bea masuk hampir 19%. Yang bisa mensuplai minyak nabati hingga 30% ke Uni Eropa itu hanya CPO," kata Ketua Umum Asosiasi Kopi Luwak Indonesia Edy Panggabean kepada detikFinance, Rabu (16/04/2014).
Menurut Edy, umumnya jenis kopi yang ada di Uni Eropa dibedakan menjadi 3 macam yaitu kopi industri, kopi premium, dan kopi spesial. Kopi luwak merupakan kategori kopi spesial yang tidak mempunyai tandingan di Uni Eropa.
Saat ini baik masyarakat Uni Eropa bahkan hingga Amerika Serikat mulai menyukai kopi luwak Indonesia. Kopi luwak dianggap mempunyai cita rasa tersendiri, berbeda dengan jenis kopi lainnya.
Itulah mengapa negara Uni Eropa hingga Amerika Serikat gencar melakukan kampanye hitam atas kopi luwak Indonesia. "Jadi ini masalah perang dagang," tegas Edy.
Edy menyatakan potensi kopi luwak menjadi raja kopi di dunia akan terjadi dalam waktu dekat. Saat ini masyarakat Uni Eropa dan Amerika Serikat memberikan nilai tertinggi untuk kopi luwak Indonesia dibandingkan dengan jenis kopi lainnya.
"Kualitas kopi luwak Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kopi lainnya bahkan bisa jadi raja kopi dunia. Sekarang tinggal menunggu sehebat apa pemerintah bisa menjual kopi luwak. Ada kriteria dan acuan kopi spesial di dunia dengan skor 80, dan kopi luwak sudah pasti mendapatkan skor lebih dari itu," jelasnya.
(wij/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
