"Konstruksi pabrik gula terbesar di Asia yang dibangun antara BUMN. Sekarang akan dalam proses kontruksi, itu gula tebu," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada detikFinance, Kamis (17/4/2014).
Konsorsium BUMN ini terdiri atas PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, PTPN XI, dan PTPN XII. Investasi untuk pabrik di atas lahan seluas 102,4 hektar ini adalah sebesar Rp 1,9 triliun.
Kontraktor pelaksana engineering, procurement, construction (EPC) adalah PT Rekayasa Industri (Persero) berkonsorsium dengan PT Weltws Energi Utama. Sumber pendanaan 30% berasal dari pemegang saham dan 70% dari pinjaman perbankan yakni Bank Mandiri, BRI, Bank Bukopin, dan Bank Jatim
Ia mengatakan, proyek ini sempat agak tertunda dari rencananya, akibat perubahan lelang yang setelah nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah.
"Sempat agak berubah saat lelangnya, karena ada perubahan nilai tukar, tapi Juni 2015 tetap target selesai," jelasnya.
Pabrik ini akan memproduksi 9.000 ton per hari. Untuk memenuhi kapasitas tersebut dengan masa giling 150 hari per tahun, diperlukan tebu sebanyak 900.000 ton-1,2 juta ton, atau setara luas tanam 9.000 ha-10.000 ha.
(mkl/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!