Temui Putin, Bos Perusahaan Minyak Ini Izin Ekspansi di Rusia

Moskow -Perusahaan minyak raksasa asal Belanda yaitu Shell, berniat untuk memperluas ekspansi bisnis migasnya di Rusia. Chief Executive Officer (CEO) Shell Ben van Beurden kemarin menemui Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membicarakan rencana bisnisnya tersebut.

Pertemuan keduanya ini merupakan sinyal bahwa Kremlin ingin tetap mengikat bisnisnya dengan perusahaan-perusahaan besar Eropa, meskipun hubungan Rusia dan AS, serta negara Eropa Barat sedang panas, karena pengambilalihan Crimea dari Rusia.


Sebelumnya pada 26 Maret 2014, Putin juga melakukan pertemuan serupa dengan CEO Siemens Joe Kaeser, untuk memberikan kepastian kepada Rusia bahwa perusahaan industri asal Jerman itu akan terus berinvestasi secara jangka panjang di Rusia.


Van Beurden mengatakan kepada Putin, Shell ingin memperluas proyek minyak dan gasnya di lapangan Skhalin-2 yang lokasinya di Pasifik. Lapangan ini telah menjual gas alam cair (LNG) ke pasar di Asia.


Proyek tersebut dikontrol oleh perusahaan gas raksasa Rusia yaitu Gazprom, sementara posisi Shell adalah sebagai pemegang saham minoritas.


"Kami kira sekarang adalah saat yang tepat untuk memperluas proyek ini. Dan tentu saja, tujuan kunjungan ini untuk bertemu Presiden Putin, guna meminta dukungan perluasan proyek tersebut," kata van Beurden kepada Putin di kediamannya, seperti dilansir AFP dari kantor berita Rusia, Sabtu (19/4/2014).


Menanggapi kunjungan itu, Putin merasa senang Shell mau memperluas operasinya di Rusia, dan berjanji akan memberikan dukungan penuh. Van Beurden mengatakan kepada Putin bahwa Shell sudah bekerjasama dengan Rusia lebih dari satu abad, dan ingin meneruskan kerjasama tersebut.


(dnl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!