Pengusaha: Jangan Takut Memulai Bisnis Meski Modal Minim

Jakarta -Menjadi sukses tidaklah mudah. Tidak takut mengambil risiko, membangun jaringan, dan pantang rendah diri menjadi hal yang tidak bisa dilepaskan untuk mencapai kesuksesan.

Demikian dikatakan CEO Samali Hotels and Resorts Adrian Bramantyo Musyanif saat berbincang bersama detikFinance di Essence Apartment Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (15/4/2014).


Menurut pria berusia 27 tahun ini, untuk memulai sebuah usaha atau bisnis tidak melulu harus mengandalkan modal finansial yang besar. Masalah finansial tidak menjadi hambatan utama untuk memulai usaha.


Kelihatannya mustahil tanpa modal yang cukup seseorang mampu mengembangkan

suatu bisnis tertentu. Namun jangan lupa, ada jaringan yang bisa dibangun untuk bisa memulai usaha.


“Itulah gunanya networking. Misalkan dari kita sendiri susah untuk modal, gunakan networking yang bagus. Bisa pinjam dulu atau ajak partnership atau seperti apa, banyak sekali caranya,” tutur pria yang akran disapa Bram ini.


Namun, membangun jaringan saja tidak cukup. Perlu keberanian memulai usaha. Mulailah dengan sesuatu yang kecil untuk bisa menggapai hal yang besar. Tak hanya itu, tunjukkan kepercayaan diri untuk menarik perhatian mitra bisnis.


“Kalau untuk mulai bisnis harus berani tapi ada dasarnya. Mulailah dari hal yang kecil. Kita nggak boleh takut ambil risiko, kita nggak boleh minder, nggak usah malu ketemu sama orang-orang yang sudah lebih senior, jangan sungkan bertanya cara bisnis yang bagus. Bisnis apa pun kalau dasarnya kuat dan kita punya good connection pasti akan jalan. Jangan kuper dan banyak baca, banyak referensi,” paparnya.


Jiwa bisnis Bram tak lain terinspirasi dari sang Ayah. "Bisa dibilang bapak orang Cepu tapi otaknya Tionghoa karena dia bisa create apapun. Yang paling saya ingat dari bapak, sebaik-baiknya orang adalah yang bisa bermanfaat buat sesama," kenangnya.


Pesan itulah yang mungkin mendorong Bram ikut menjadi penyumbang di yayasan Indonesian Health Fund bersama Bill Gates dan pengusaha-pengusaha lainnya. "Kita harus bisa jadi orang yang punya potensi yang bagus, bisa dipercaya, dihormati, enak diajak ngobrol, dimintai pendapat, serta bisa membantu dari segi material dan spiritual agar bermanfaat bagi sesama,” tutupnya.


(drk/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!