Organda: Subsidi BBM Pasti Jebol Selama Angkutan Umum Tak Dibangun

Jakarta -Tahun ini anggaran subsidi BBM mencapai Rp 210,7 triliun dengan kuota 48 juta kiloliter. Anggaran ini dipastikan jebol atau melewati batas karena jumlah kendaraan pribadi makin banyak, dan transportasi publik minim.

Pengusaha angkutan umum atau tergabung di dalam Organisasi Angkutan Darat (Organda) menilai, subsidi BBM tak bisa ditekan selama angkutan umum tidak diperbaiki.


"Organda sudah menyampaikan ini sejak dulu, (subsidi( BBM pasti jebol selama tidak dibangun angkutan umumnya. Semua orang pakai angkutan pribadi pasti jebol. Publik sudah cukup nyaman dengan angkutan pribadi," kata Ketua Umum Organda Eka Sari Lorena usai menghadiri perjanjian pengelolaan New Tanjung Priok di Hotel Hyatt, Jakarta, Sabtu (19/4/2014).


Selain itu, Eka menilai masyarakat Indonesia masih sangat bergantung terhadap BBM. Meskipun telah digalakkan konversi BBM ke BBG (bahan bakar gas), namun program konversi tersebur hingga kini belum berjalan optimal, karena tidak didukung pembangunan infrastruktur yang memadai.


"Kita belum siap dengan energi lain selain BBM, kalau BBG mana buktinya? TransJakarta setiap mau isi selalu antre karena SPBG-nya katanya dalam 3 tahun mau dibangun per area, buktinya mana?" jelasnya.


Bos perusahaan bus Lorena ini pun berharap pada Presiden Indonesia periode 2014-2019 mendatang. supaya memiliki rencana matang dan berani mengambil sikap tegas terhadap persoalan BBM ini.


"Pilih presiden yang tidak hanya mau tahu, tetapi sudah membuktikan bahwa akan yang dia bicarakan secara konkret," jelasnya.


(feb/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!