Kisah Vietnam Jadi 'Raja Tekstil' dari Peringkat ke-82 Hingga ke-3 Dunia

Jakarta -Kinerja ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia masih kalah dibandingkan Vietnam.

Selama kurang lebih 15 tahun terjun ke sektor industri ini, Vietnam sudah mampu menyalip ekspor TPT Indonesia. Kinerja ekspor Vietnam menempati peringkat ke-3 besar dunia padahal sempat di posisi ke-82.


Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengatakan Vietnam baru masuk ke sektor industri TPT pada tahun 2000. Sedangkan Indonesia sudah menggeluti bidang ini sejak tahun 1980-an.


"Vietnam dari tahun 2000. Kalau kita sudah dari tahun 1980-an. Waktu itu peringkat kita ke-6, Vietnam ke-82. Sekarang Vietnam ke-3, kita tetap ke-6," kata Ade saat berbincang dengan wartawan di Kantor API, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin (14/4/2014).


Ade mengatakan, sejak saat 1980-an Indonesia masih stagnan, tidak bergerak dari posisinya. Sedangkan kinerja ekspor TPT Vietnam melejit hingga bisa menyalip Indonesia.


Banyak faktor yang menyebabkan Vietnam mampu mengalahkan Indonesia, Ade mengatakan faktor upah yang lebih murah dan kebijakan perdagangan Vietnam yang membuka diri dengan perdagangan bebas Asia Pasifik.


Ade mengatakan Vietnam sudah menandatangani Trans Pacific Partnership (TPP) Agreement. Salah satu keuntungannya adalah Vietnam mendapatkan kemudahan ekspor ke negara-negara pasifik seperti Amerika Serikat (AS).


"Karena Indonesia tidak masuk TPP, jadi bea masuknya bisa sampai 12%," katanya.


Di perdagangan dunia, Indonesia hanya menguasai pangsa pasar 1,8% dari total pasar. Sedangkan Vietnam 3,3%. "Indonesia hanya 1,8 % sedangkan di perdagangan dunia US$ 719 miliar share terbesar Tiongkok 33%. Bangladesh 4,7%, Vietnam 3,3%," tutup Ade.


(zul/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!