Resep Menuju Sukses Ala Peter Gontha

Jakarta -Risiko selalu mengiringi dalam setiap kesuksesan seseorang. Berani ambil risiko menjadi langkah penting untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik.

Hal inilah yang diterapkan Peter F. Gontha, mantan supir taksi dan anak buah kapal (ABK) yang kini menjadi pengusaha sukses.


"Kita harus berani ambil risiko. Dalam mengambil risiko kita harus lihat orang yang kita ajak kerjasama, insting juga harus jalan," ungkap Peter saat acara Kuliah Tujuh Menit (Kultum) Supermentor 2 Yang bertema From Underdog to Over-Achievers, Resep Sukses, Life Skills, Etos Hidup untuk Generasi Indonesia Abad 21, di Djakarta Theatre, Jakarta, Minggu (1/6/2014) malam.


Tak hanya soal berani mengambil risiko, lanjut Peter, untuk meraih sukses hindari sifat minder dan harus punya semangat muda.


"Awalnya saya minder, tapi tidak boleh minder. Harus semangat muda. Berbagi pengalaman, jadi inspirasi untuk belajar," ucapnya.


Pria yang lahir 4 Mei 1948 ini memulai kariernya pada 1967 sebagai supir taksi di Belanda. Berbekal kemampuan menguasai berbagai bahasa asing, Peter mampu bertahan di Negeri Kincir Angin.


"1967 jadi sopir taxi, ibu saya kirim ke Belanda, Denhaag. Nggak ada visa dan uang hanya US$ 200 dolar. Saya harus cari jalan, 30 hari punya waktu di Belanda. Bahasa Inggris oke, Belanda, Indonesia fasih, Jerman bisa, Perancis belibet. Akhirnya bekerja di sebuah kapal, naik kapal ini dan punya gaji 1.500 dolar per bulan, sesudah 6 bulan 9.000 dolar," kenang Peter.


Mulai 1975, Peter bekerja di Citibank dan kembali ke Indonesia pada 1979. Merasa belum puas, selama periode 1979-1983 Peter meluncur ke Hong Kong menjadi kepala atau pimpinan di perusahaan American Express Bank Asia di usia 32 tahun. "Semua hal pasti ada risiko tapi kita harus ambil risiko," tegasnya.


(drk/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!