Ketua Umum Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso Indonesia (Apmiso) Trisetyo Budiman mengatakan berdagang bakso merupakan hanya segelintir ekonomi kerakyatan yang dijalani oleh kurang lebih 3 juta pedagang bakso anggota Apmiso di seluruh Indonesia.
Tri mengaku selama beberapa tahun terakhir, bisnis bakso cukup terpuruk karena persoalan harga daging sapi yang tinggi dan isu daging babi celeng (babi hutan) yang sempat marak jelang Lebaran 2014.
"Sudah dua tahun para pedagang bakso terpuruk karena dua hal pertama harga daging yang tinggi kedua isu daging babi hutan atau celeng," katanya kepada detikFinance, Senin (20/10/2014).
Untuk itu, Tri berhaap Presiden Jokowi bisa mencari sumber daging sapi yang murah. Selain itu, memperketat pengawasan peredaran daging di dalam negeri, agar isu peredaran daging celeng bisa ditekan.
Mereka juga mendesak pemerintahan Jokowi mendorong penggunaan makanan-makanan rakyat seperti bakso. Caranya membiasakan penyediakan makanan bakso di setiap acara kementerian atau lembaga.
"Memberi peluang bakso masuk Istana, kementerian, gubernur, pendopo bupati sampai kelurahan menjadikan menu pilihan," katanya.
Saat Jokowi menyampaikan pidato kenegaraannya saat usai pelantikan, orang nomor satu ini menyebut pedagang bakso.
(hen/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!