Cari Minyak Susah, Tapi BBM Dijual Murah

Jakarta -Mencari minyak dan mengangkatnya dari perut bumi hingga diolah menjadi bahan bakar minyak (BBM) bukanlah perkara mudah. Perlu usaha dan tentunya biaya yang tidak sedikit.

Namun, hasilnya adalah BBM dijual di bawah harga pasar. Saat ini harga BBM bersubsidi jenis Premium ditetapkan pemerintah Rp 6.500 per liter, sementara solar subsidi lebih murah lagi yakni Rp 5.500 per liter. Padahal harga keekonomiannya adalah sekitar Rp 11.000 per liter.


Mengutip data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Jumat (24/10/2014), pencarian potensi migas diawali dengan penetapan wilayah kerja migas oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM. Setelah wilayah kerja ditetapkan dan dikelola oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), kontraktor akan melakukan kegiatan survei seismik, geologi, dan geofisika.


Gunanya survei ini adalah menentukan potensi migas dan lokasi tempat pengeboran. Untuk sampai tahap ini saja diperlukan dana yang besar serta sumber daya manusia yang terampil dan handal. Pasalnya jika salah menentukan titik pengeboran, maka migas tidak akan didapat.


Kemudian setelah kegiatan tersebut dilalui, pengeboran sumur eksplorasi dilakukan. Ini yang risikonya sangat besar. Biayanya mencapai jutaan dolar bahkan jika pengeborannya dilakukan di laut dalam akan menghabiskan puluhan juta dolar.


Bagaimana kalau ternyata tidak ada migas? Habis, selesai cerita.


Jika potensi migas ditemukan, maka barulah masuk masa eksploitasi sumur. Ini masih dalam bentuk minyak mentah. Kemudian diangkut ke kilang minyak untuk diolah menjadi produk jadi salah satunya BBM. Proses ini sangat panjang hingga sampai pada titik dijual ke konsumen.Next


(rrd/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!