Investasi 'Bodong' Banyak Incar Petani Saat Panen

Jakarta -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap penawaran investasi bodong. Tidak hanya di perkotaan, investasi yang ternyata aksi penipuan juga sudah sampai ke desa.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Muliaman D Hadad menuturkan, salah satu yang diwapadai adalah panawaran investasi bodong yang mengincar kalangan petani.


"Biasanya kalau musim panen, apakah cengkeh atau lainnya, sudah tahu petani sedang banyak duitnya. Makanya berbondong-bondong lah orang menawarkan produk-produk investasi," ungkapnya kepada wartawan di Hotel Novotel, Palembang, Kamis (23/10/2014) malam.


Ia menyebut, hal tersebut seringkali dijumpai di darah-daerah yang pengawasannya masih minim. Misalnya di Sulawesi dan sejumlah wilayah lain di Indonesia Timur.


"Banyak, itu di Sulawesi banyak yang rentan. Artinya sering banyak keluhan dari sana. Banyak daerah yang modelnya seperti itu. Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Bali," paparnya.


Muliaman menambahkan, salah satu bentuk penipuan investasi yang banyak dijumpai adalah investasi berbentuk koperasi. "Makanya petani itu harus diedukasi," ujarnya.


Menurut Muliaman, ada 3 hal dasar yang harus dilakukan seseorang bila menerima penawaran investasi. Pertama, lihat kewajarannya dari sisi bunga atau keuntungan yang ditawarkan.Next


(dna/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!