Mahasiswa Pun Bisa Mulai Berinvestasi, Ini Caranya

Jakarta -Siapa bilang berinvestasi baru bisa dilakukan setelah kita bekerja? Saat ini justru dianjurkan untuk mulai investasi sejak masa kuliah.

Sebagai contoh, sewaktu sekolah dulu, Anda pasti pernah punya celengan yang setiap harinya selalu ditabung dari sisa uang jajan. Ketika celengan penuh, Anda pasti dengan semangat memecahkan si celengan lalu menghitungnya satu per satu dan langsung dibelikan mainan atau barang kesukaanmu lainnya.


Tanpa Anda sadari, konsep menabung ini sudah kamu lakukan dari kecil. Nah, sekarang ketika sudah kuliah, Anda bisa loh menggunakan konsep yang sama, tapi bedanya hanya di sarana mengumpulkan uang Anda saja dan karena sarananya yang berbeda, kita tidak lagi menyebutnya dengan menabung, melainkan berinvestasi.


Berinvestasi saat ini tidak lagi membutuhkan dana berjuta-juta, tetapi Anda sudah bisa memulai investasi dengan nominal minimum Rp 100 ribu. Tentunya hal ini mempermudah bagi para mahasiswa yang sudah mulai ingin berinvestasi. Nah, bagi Anda yang baru ingin mulai berinvestasi agar tidak salah langkah, yuk intip dulu tipsnya.


Berikut paparannya dari Perencana Keuangan ZAP Finance T Rini Triastuti, seperti dikutip detikFinance dari situs resminya, Minggu (26/10/2014)


Ketahui dulu profil risiko. Sebelum Anda memilih instrumen investasi (saham, obligasi, atau reksadana), ketahui terlebih dahulu profil risikomu.


Profil risiko setiap investor itu berbeda-beda, dan bisa menentukan instrumen investasi apa yang sesuai untuk Anda. Perlu diketahui bahwa berinvestasi di pasar modal maupun instrumen investasi lainnya mempunyai risiko, baik risiko penurunan dana investasi maupun kehilangan dana investasi. Next


(drk/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!