198 SPBU Dibangun Tahun Depan, Ancam Bisnis Pengusaha SPBU

Jakarta -Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) saat ini sedang memverifikasi lokasi 198 SPBU baru yang akan dibangun 2015. Hal tersebut akan membuat keuntungan pengusaha SPBU lainnya menipis bahkan bisa rugi.

"Kami lagi verifikasi titik baru SPBU yang diajukan badan usaha yakni PT Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo yang akan dibangun dan beroperasi pada 2015," ujar Wakil Ketua Komite BPH Migas Fanshurullah Asa kepada detikFinance, Sabtu (25/10/2014).


Fanshurullah mengatakan, tahun depan Pertamina mengajukan sebanyak 139 SPBU baru yang terdiri dari 83 SPBU, 16 SPDN, dan 39 APMS, sedangkan AKR Corporindo mengajukan 58 SPBU baru.


"Tambahan 198 SPBU ini akan berdampak berkurangnya jatah BBM subsidi di setiap SPBU. Karena tahun depan jatah BBM subsidi ditetapkan hanya 46 juta kiloliter (KL), jatah itu akan dibagi rata ke 5.000 lebih SPBU/SPDN/APMS yang sudah ada dan 198 SPBU yang baru," katanya.


Menurutnya, jika paradigma badan usaha penyalur BBM subsidi hanya mencari untung dari margin usaha BBM subsidi, maka bisa dipastikan keuntungan pengusaha SPBU tahun depan akan makin menipis bahkan bisa saja rugi.


"Logikanya kalau sekitar 200 SPBU/SPDN/APMS baru dibangun, maka akan ada jatah kuota BBM subsidi penyalur eksisting akan dipotong jatahnya, maka makin kecil profitnya bahkan bisa saja rugi," ungkapnya.


Fanshurullah menegaskan, jika tidak ingin usaha pengusaha SPBU gulung tikar, maka perlu diubah pemikiran pengusaha SPBU yang tidak lagi mengandalkan BBM subsidi tapi justru mendorong penjualan BBM non subsidi yang keuntungannya jauh lebih besar daripada menjual BBM subsidi.


"Perlu diubah midset badan usaha atau penyalur bahwa investasi membangun SPBU skemanya tidak lagi mengandalkan BBM subsidi melainkan BBM non subsidi," tutupnya.


(rrd/wij)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!