Buruh Klaim Ahok Dukung Revisi Soal Air Galon Hingga Uang Sewa Kontrakan

Jakarta -Perwakilan serikat pekerja/buruh mengklaim Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan menghitung ulang beberapa item komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL) 2014 di DKI Jakarta. Seperti diketahui KHL menjadi salah satu pertimbangan gubernur untuk menetapkan UMP tahun berikutnya.

Perhitungan KHL tahun ini terjadi perbedaan angka KHL, versi buruh yang mencapai Rp 3 juta, sedangkan versi pengusaha hanya Rp 2,3 juta per bulan. Beberapa item KHL yang sedang dievaluasi oleh Ahok seperti harga susu bubuk, deterjen, pasta gigi hingga sampoo, penambahan air mineral kemasan galon, termasuk sewa kontrak rumah.


Hal ini diungkapkan Anggota Dewan Pengupahan DKI Jakarta dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Dedy Hartono, yang bertemu Ahok siang tadi. Seperti diketahui, Ahok menerima perwakilan buruh dan menggelar rapat di Balai Kota, Jakarta.


"Tadi sudah sampaikan masalah air. Masalah air ini buruh hanya dikasih jatah air 2 meter kubik untuk mandi, sedangkan minum di luar hitungan itu," ungkap Dedy kepada detikFinance, Kamis (23/10/2014).


Atas dasar itu, Ahok mempertimbangkan adanya tambahan air mineral khusus untuk minum. Namun tambahan air mineral ini bukan berarti ada tambahan item komponen KHL, namun hanya diberikan variabel tambahan bagi air bersih.


"Menurut Ahok ketentuan ini harus diubah, buruh butuh dikasih air minum. Jadi usulan serikat pekerja 3 galon per bulan tetapi ini perlu dihitung ulang," katanya.


Selain air bersih, Dedy juga mengungkapkan Ahok akan mempertimbangkan penambahan nilai transportasi buruh dari ketentuan saat ini Rp 5.750 menjadi Rp 14.000. Kemudian yang terakhir adalah harga kontrakan rumah yang diusulkan buruh Rp 850.000 per bulan dari saat ini hanya Rp 671.000 per bulan.Next


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!