Di depan bos-bos BUMN, Dahlan mengaku akan beraktivitas lebih banyak di Surabaya, Jawa Timur. Ia pun menitip pesan agar tetap menjaga silaturahmi, hingga bertegur sapa ketika bertemu di jalan atau sebuah acara.
"Saya banyak di Surabaya. Kalau ketemu di jalan tolong ditegur," kata Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (20/10/2014).
Pasca pensiun, ia akan menekuni bidang sociopreneur atau wiraswasta sosial. Artinya ia mengelola bisnis berorientasi sosial.
"Saya nggak mungkin kembali ke perusahaan, karena 8 tahun sudah saya tinggal. Perusahaan saya sudah maju luar biasa," jelasnya.
Sebagai socioprenuer, ia akan menggagas program energi biomass yang menafaatkan tanaman kaliandra merah. Tanaman ini ditanam di daerah terpencil atau terisolir untuk dijadikan bahan baku pembangkit listrik tenaga biomass.
"Dalam 3 tahun ke depan. Tanam kaliandra merah terbesar di Indonesia. Itu pohon energi," jelasnya.
Dahlan juga bercerita saat memimpin Kementerian BUMN selama 3 tahun atau sejak Oktober 2011. Sebagai pemimpin, ia memposisikan diri sebagai seorang Chief Executive Officer dari ratusan BUMN. Ia enggan menjadi seorang menteri.
Posisi menteri justru diperankan oleh Wakil Menteri BUMN Mahmuddin Yasin.
"Sejak awal dilantik jadi menteri dengan Pak Wamen, saya tidak menempatkan diri sebagai Menteri. Pak Menteri dipegang oleh Pak Wamen. Saya berperan sebagai chairman atau non executive chairman," paparnya.
(feb/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!