Meski BI Rate Turun, Investor Asing Tak Akan 'Kabur'

Jakarta -Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate dari 7,75% menjadi 7,5%. Apakah akan ada 'pelarian' dana ke luar negeri karena bunga di Indonesia turun?

Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Senior BI, tidak mengkhawatirkan potensi arus modal keluar (capital outflow). Justru menurutnya ada potensi Indonesia akan menerima arus modal masuk (capital inflow).


"Fundamental dijaga dengan baik. Neraca perdagangan surplusnya meningkat, defisit APBN terjaga, inflasi kita turun, dan suku bunga kita masih menarik. Jadi capital inflow diperkirakan masih akan bagus masuk ke Indonesia," tegas Mirza kala ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (17/2/2015).


Mengutip dana Bursa Efek Indonesia, hari ini investor asing masih melakukan beli bersih (foreign net buy) di pasar saham senilai Rp 163,6 miliar. Sementara sepanjang tahun ini, investor asing juga masih mencatatkan net buy Rp 6,94 triliun.


Pasar saham Indonesia pun masih cukup menarik bagi investor. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang 2015 sudah tumbuh 2,21%. Pertumbuhan IHSG mengalahkan bursa saham Singapura yang hanya naik 1,51%.


IHSG juga mengungguli bursa saham Tiongkok yang tumbuh 0,38%. Bahkan IHSG naik lebih tinggi dibandingkan bursa Amerika Serikat (AS), di mana Wall Street hanya naik 0,2%.


(hds/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com