"Industri surimi (pasta ikan) banyak di Thailand yang menurut informasi juga banyak kekurangan bahan baku dengan keluarnya kebijakan KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan). Jadi luar biasa dampak dan efektivitas kebijakan KKP ini," kata Dirjen Pengolahan dan Pemasaran (P2HP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Saut P Hutagalung saat dihubungi detikFinance, Selasa (17/02/2015).
Surimi adalah bahan makanan dari ikan berbagai jenis yang dihaluskan hingga membentuk seperti pasta. Bahan ini biasanya dikemas plastik dan dalam keadaan beku, untuk kemudian dilelehkan dan diolah menjadi makanan jadi.
"Yang ditangkap tidak saja tuna tetapi yang banyak juga ikan-ikan dasar seperti kakap merah, tenggiri, cumi dan ikan-ikan campur untuk industri pengolahan surimi," imbuhnya.
Saut memperkirakan, dampak lanjutan dari efektifnya pemberantasan pencurian ikan akan membuat Indonesia sebagai produsen ikan terbesar di dunia. Di kawasan Asia Tenggara dan Timur, potensi ikan yang cukup banyak dan belum ketat pengaturan serta penegakannya dibandingkan dengan di Indonesia.
"Tahun sebelumnya sebetulnya sudah banyak juga upaya-upaya pengawasan tetapi belum cukup untuk suatu efek jera seperti sekaranq ini. Mari kita kelola dan manfaatkan dengan sebaik-baiknya secara berkelanjutan untuk kesejahteraan bangsa kita," kata Saut.
(wij/hen)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com