Boediono mencontohkan di pasar modal. Sampai tahun lalu, kepemilikan investor asing di pasar modal Indonesia masih mayoritas yaitu mencapai 64,36%.
"Dalam sektor investasi, Indonesia masih belum punya banyak investor lokal dan belum memiliki kemajuan akan adanya penambahan investor," ungkap Boediono saat menjadi pembicara di Seminar Nasional Strategi Pengembangan SDM Untuk Menghadapi Ekonomi Masa Depan di Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Bantul, Senin (23/3/2015).
Selanjutnya, kata Boediono, adalah terkait logistik. Biaya logistik di Indonesia masih tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN.
"Masih banyak yang harus dilakukan atau dibenahi. Sekalipun kita menyatakan sudah siap," katanya.
Menurutnya, pemerintah Indonesia setidaknya bisa melakukan 2 langkah strategis agar lebih siap lagi dalam menghadapi MEA 2015.
"Pertama, menginventarisasi keputusan secara komprehensif atau menyeluruh. Maksudnya, kita harus bisa melihat dan memutuskan mana yang bisa dilakukan dan mana yang tidak," katanya.
Dalam melakukan hal tersebut, lanjut Boediono, harus dilakukan tim yang independen agar tidak terjadi pemihakan pada sektor-sektor tertentu. Kedua, harus ada langkah-langkah diplomasi untuk menjelaskan sektor mana yang bisa dilakukan dan mana yang tidak.
"Kalau tidak begitu, kita bisa tidak dipercaya oleh negara lain. Karena kita asal menerima dan tanpa bisa mengukur kemampuan kita sebenarnya. Sebab tidak semua harus bisa kita lakukan dan selesaikan," papar Boediono.
(bgs/hds)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
