Di Zaman Soeharto Bandara Soetta Dirancang Punya 4 Runway dan 4 Terminal

Jakarta -Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten mulai beroperasi sejak 1985. Bandara yang kini sebagai bandara tersibuk di Indonesia awalnya dibangun untuk menggantikan fungsi Bandara Kemayoran, Jakarta Pusat yang sudah padat pemukiman.

Dalam masterplan yang disiapkan pada era Orde Baru atau Zaman Presiden Soeharto, Bandara Soetta akan dikembangkan hingga punya 4 runway (landasan pacu) dan 4 terminal. Saat ini, bandara tersibuk ke-8 di dunia ini baru memiliki 2 runway dan 3 terminal, kini sedang dikembangkan terminal 3 ultimate.


"Dulu ada Keppres (keputusan presiden), ada 4 runway dan 4 terminal yang dibuat tahun 1986," kata Direktur Kebandarudaraan Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Bambang Tjahjono kepada detikFinance, Selasa (1/7/2014).


Pada masterplan tersebut, kapasitas setiap terminal hanya mampu menampung 9 juta penumpang per tahun atau 36 juta penumpang dengan 4 terminal.

Namun kapasitas ini kemudian ditingkatkan kembali. Sedangkan pada konsep landasan lama, Bandara Soetta memiliki 3 landasan independent

dan 1 landasan close pararel.


Namun Bambang mengakui adanya persoalan lahan untuk pengembangan runway ke 3 dan 4. Sehingga saat ini sedang dilakukan kajian ulang pembangunan runway berikutnya.


"Ini sedang kita rapatkan di kantor Deputi Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres)," jelasnya.


Secara terpisah, Corporate Secretary PT Angkasa Pura II (AP II) Daryanto menerangkan pihaknya sebagai operator Bandara Soetta

sedang menunggu persetujuan Kementeran Perhubungan terkait review masterplan Bandara Soetta.


(feb/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!