Uang Pensiun PNS Dibayar di Muka, Ini Tanggapan Menteri-menteri Jokowi

Jakarta -Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah mengkaji perubahan penyaluran uang pensiun kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS). Nantinya, uang pensiun tidak akan dibayarkan bulanan tetapi hanya sekali di awal.

‎Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menanggapi rencana rencana tersebut. Menurutnya, ada hal positif dan negatif yang perlu menjadi pertimbangan.


"Secara umum idenya bagus. Seperti swasta itu juga kan dibayarkannya sekaligus. Tapi perlu diperhatikan juga karena ada plus-minusnya‎," tutur Basuki saat ditemui di JCC, Jakarta, Selasa (24/3/2015).


Keuntungan dan kelebihan yang dimaksud Basuki adalah pemanfaatan dana pensiun itu sendiri. Meski nantinya menerima uang pensiun dalam jumlah yang cukup besar, belum tentu PNS bisa memanfaatkannya.


"Masyarakat kita tidak semuanya punya jiwa usaha. Kebanyakan justru berpikirnya masih konservatif. Lebih nyaman kalau dananya diterima setiap bulan," kata dia.


Bila tidak dipikirkan hati-hati, hal ini justru dikhawatirkan dapat merugikan PNS itu sendiri.


"Kalau PNS-nya nggak punya jiwa usaha, duitnya pasti langsung habis. Jadi memang ada untung ada rugi. Itu yang perlu diperhatikan," pungkas dia.


Sementara Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo enggan berkomentar mengenai wacana tersebut.


"Saya nggak komentar soal itu, mungkin bisa ditanyakan ke Kementerian Keuangan. Saya nggak dalam posisi mengomentari itu," ‎sebutnya.


(dna/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com